"I share my dreams and all my stories
I don't think I need my diary"
Me & My Boyfriend, Mocca
dear diary,
rasanya akhir-akhir ini semua hal terasa membosankan. entah karena lelah atau kesepian. setiap malam kuhabiskan hanya dengan melakukan hal yang sama. berselancar di dunia maya, yang ternyata semakin lama malah semakin membuatku bosan. sama sekali tak membantu. saat aplikasi warna ungu dengan lambang senyum lebar itu kunyalakan, yang muncul dalam kontaknya hanya orang-orang yang tak kukenal. tapi tetap saja kubiarkan aplikasi itu berjalan. mungkin aku masih berharap.
saat kubuka halaman jejaring sosial dengan lambang burung berwarna biru, yang kulihat hanya kicauan bermacam-macam orang yang semakin kubaca semakin aku tak mengerti apa yang mereka persoalkan. bahkan ketika kucoba membuka halaman website "just for fun", perkiraanku salah ketika mengira aku akan terhibur dengan semua post yang ada disana. malam-malam yang sepi dan membosankan. kukira aku tak akan merasakannya.
hari ini ada yang aneh pada jari kakiku. sejak pagi rasanya ada yang mengganjal karena rasa nyeri, kupikir hanya bekas gigitan nyamuk. aku tak terlalu menghiraukannya, mungkin beberapa saat kemudian nyeri nya akan hilang. tapi semakin lama rasanya semakin aneh, aku jadi penasaran untuk melihat apa yang terjadi pada jari kakiku. ternyata bukan gigitan nyamuk. ada serpihan kayu yang masuk ke dalam kulit jari kakiku. seorang teman bilang dia mau membantu mengeluarkannya. menggunakan pinset yang akan dia pakai untuk mencabut benda itu. aku menggigit jari menahan sakit. beberapa waktu berlalu, benda itu belum berhasil di ambil.
temanku bilang dia butuh alat yang lebih tajam, semacam jarum. aku mulai takut, panik harus ditusuk jarum. kututup wajahku dengan tangan, berusaha menahan rasa sakit ketika kulit jari kakiku disobek. sakit. kemudian lebih sakit lagi. tusukannya semakin terasa. aku menangis.
menangis merasakan jarum itu pada kulit jari kakiku. tanpa sadar, air mataku mengalir terus menerus. aku tahu itu karena sakit yang kurasakan pada jari kakiku, tapi sepertinya bukan cuma itu. sepertinya.
saat serpihan kayunya berhasil diambil, perlahan aku membuka kedua tangan yang menutupi wajahku. aku baru sadar, pipiku benar-benar basah karena tangisanku tadi. aku sudah lupa kapan terakhir kali aku menangis sampai sebagian besar wajahku basah karena air mata.
oh iya, sepertinya aku sudah mulai merasa bosan lagi. diary, kau punya saran tidak, apa yang bisa kulakukan untuk menghilangkan kebosanan ini? sayang sekali kau tak bisa menjawabku. kupikir aku perlu seseorang untuk berbagi cerita, menghilangkan kebosanan dan menghapus kesepian ini.
No comments:
Post a Comment