saat kata tak lagi mampu ungkapkan rasa, entah laku apa yang aku bisa. jemari ini berhenti tepat ketika aku ingin menarikannya, merangkai kata tuk hantarkan makna. bagaimana bisa, jika pusat segala kata itu buntu di tengah usahanya. bagaimana bisa, jika ternyata yang ada hanya beberapa rupa metamorfosis kata kecewa. terlalu sendu saat kurasa harus menuliskannya, macam parafrase kalimat semu yang terkesan palsu.
No comments:
Post a Comment