Monday, October 31, 2011

terjadi kembali

punya ingatan lemah itu ga enak ya. ga enak banget lho. udah berapa orang yang kayaknya merasa ter-dzalimi gara-gara penyakit ingatan lemah ini -____-
baru masuk psikologi, orang pertama yang jadi temen udah dilupain. kemudian susah banget ngafalin nama-nama temen angkatan. kemudian susah buat inget muka temen satu angkatan. kemudian susah inget nama kakak angkatan yang jadi panitia. kemudian salah panggil kakak angkatan gara-gara lupa tapi kepedean. kemudian jedotin kepala ke tembok, gulung-gulung sekaligus kayang.

sebenernya sebelum masuk psikologi masalah ini udah sering banget memakan korban jiwa (apa itu jiwa?)
waktu pengukuhan di auditorium ada dua orang yang nyapa aku dan dua-duanya aku gatau siapa lupa siapa. yang menyedihkan adalah, orang kedua yang nyapa. dengan semangatnya dia teriak manggil namaku, setelah aku nengok, aku gatau dia siapa. langsung aja aku nanya "kamu siapa?" dan yang terjadi adalah dia langsung ambil garpu buat nusuk perutnya. engga ding. dia langsung keliatan sebel dan bilang "looohhh, yauda gajadi deh". aku keluar auditorium dengan sedih dan banjir airmata karena telah kembali mendzalimi orang lain.

setelah beberapa minggu berusaha bertahan hidup dengan ingatan pas-pasan ,akhirnya bisa merasakan hidup tentram karena ternyata setiap ketemu orang di kampus aku masih inget mereka siapa aja, bahagia rasanya *nari ular*
kemudian terjadi kembali .......

di perpustakaan unair, waktu mau keluar bareng ama ayu, temen kuliah yang antagonis imut unyu cantik dan muslimah, aku papasan sama cowok. rupa-rupanya kayak familiar. tapi tetep aja gatau dia siapa, kenal dimana dan anak siapa. trus dia nyapa aku,

X                 : he von, masuk mana kamu?
vonny cantik : *mikir* psikologi *masih mikir*
X                 : oalaaahh .berarti bisa ngeramal dari muka ku ya (korban sinetron indosiar sepertinya)
vonny cantik : ngawuurr .he sekta, kamu siapa ya? *masih mikir*
(ayu si wanita muslimah merasa malu punya temen seperti saya, kemudian pergi menjauh)
X                 : lhoalaaaahh ,wes wes gak jadi deh
vonny cantik : lhooo aku beneran lupa ini *menangis garuk garuk lantai*
X                 : temenmu neutron aku .inget gak ? *tampang putus asa*
vonny cantik : OALAAAAHH HAHAHAHA inget ingeeett. maaf yaaaaaa hehehe *pergi tanpa rasa dosa*

kejadian ini tidak patut untuk di tiru apalagi dipublikasikan seperti ini, tapi apa daya. udah terlanjur pengen eksis berbagi pengalaman unik dan mengharukan hihihihi

setelah kejadian itu, ayu si wanita muslimah cerita ke temen temen lainnya. jadilah aku makin di hujat, di hina, di injak-injak, dan dikucilkan *tapi bo'ong* .temen-temenku pada pengertian dengan kekurangan yang aku miliki, jadi meskipun aku punya daya ingat lemah, mereka tetap sayang dan cinta aku <3 walaupun kadang juga dimarahin hiks

buat yang pernah nyapa tapi aku lupa, maaf yaaa. beneran deh bukan sombong, tapi emang lupa. jangan marah jangan benci jangan dendam yaaa, soalnya bumbunya ngga ada di pasar :3

Tuesday, October 25, 2011

jangan dibilang galau

kualat mungkin ya ?atau berkah ?

semenjak masuk psikologi rasanya badan ama pikiran jarang banget dapet waktu istirahat. sebenernya mulai dari awal ppkmb sampai rangkaian student day-psycho camp, setiap kegiatan dan berbagai tugas yang dikasih sangat amat bermanfaat. tapi ya gitu, cukup menyita waktu, tenaga dan pikiran. sering banget rasanya mikir "kok jadi ga pernah baca koran ya?", "kok pulang kerumah cuman numpang tidur ya?" , "kok jadi gatau update film baru ya?", "kok jadi jarang jalan-jalan ya?" dan yang paling krusial adalah "kok jadi aku yang paling sibuk dari semua temen-temenku ya?kapan bisa ketemu mereka? kapan mau kumpul bareng lagi?"

kadang saking sibuknya ngerjain tugas ospek sama tugas kuliah, sampe lupa sama pikiran-pikiran itu. tapi tiba-tiba pasti bakalan muncul lagi. kadang kalo lagi ngerjain tugas sambil online ,ada yang mention ngajakin reuni, di facebook ada yang ngewall sama ngechat minta keluar bareng, ada juga yang sms nanyain kapan ada waktu kosong buat keluar. rasanya kok miris banget sampe gabisa punya waktu luang. hiks

dulu pas masih jadi remaja SMA, jadi panitia pulang sore-malem tiap hari aja rasanya ga gini-gini amat. bingung banget, apanya sih yang sampe bikin beda?setelah dipikir-pikir, kita semua beda ruang dan waktu. setdah
aku di psikologi mereka di ekonomi, aku di unair mereka di ITS, aku di surabaya mereka di malang dan bali, aku masih jam lima pagi, mereka udah jam tujuh duluan. ternyata ini juga salah satu penyebab kenapa rasanya susah banget buat nyatuin jadwal disela-sela kesibukan yang padatnya kayak jalur pantura selama mudik lebaran.

setiap hari rasanya ada yang kurang aja. kalo dikampus lagi kosong nunggu kuliah, ada yang sms ngajak keluar, eh jam keluarnya pas lagi jadwal ada kuliah. begitu udah nganggur lagi, ga ada yang bisa diajakin ketemu.

nasib maba mungkin ya. apalagi maba psikologi unair. spesial pake telor lah.
kita dapet meaning-nya, kita dapet essensi-nya, dan kita juga dapet capeknya, sebelnya, ribetnya.
kayaknya mesti sabar sampe sekitar dua semester lagi buat bisa leyeh-leyeh. atau paling ngga nunggu sampe libur setelah UAS yang ternyata masih lama juga. zzzz

buat temen-temen, dulur-dulur, sahabat-sahabat, konco-konco
yang sabar ya kalo mau ketemu aku *berasa artis* ,beneran deh aku pengen banget ketemu kalian, kumpul-kumpul lagi, ketawa ngakak lagi, geje-gejean lagi. tapi belum tau kapan bisanya. jangan dibilang aku sok sibuk yaaa ,tapi emang beneran sibuk deh, atau paling ngga tugasnya banyak yang mesti dikerjain.
nanti kalo aku udah agak longgar, aku pasti ngabarin kalian kok hehe. yang sabar yaaa, kata temen ku "urip pancen angel, kadang nang ngisor, kadang nang ndukur" *ngglundung*

Monday, October 17, 2011

me want cattell back

Berawal ketika berakhirnya acara Pengukuhan Mahasiswa Baru Universitas Airlangga pada 15 Agustus 2011 yang lalu, aku mengenal mereka. Entah itu sebuah kebetulan atau memang takdir yang menentukannya. Ketika Fakultas Psikologi memiliki budaya tersendiri mengenai pengkaderan, yang akhirnya menempatkanku pada sebuah kelompok kecil bernama Raymond Cattell.
Sore itu pertama kalinya kami berkumpul dan berkenalan. Sepuluh orang anggota kelompok dan satu fasilitator atau yang biasa di sebut sebagai fastor yang mendampingi kelompok kami selama masa Student Day-Psycho Camp. Awalnya terasa biasa saja, malah terkesan lebih canggung karena kami belum saling kenal. Dan aku bahkan tidak pernah berpikir akan jadi seperti apa kelompok kami nantinya. Hari itu kami saling memperkenalkan diri masing-masing.
 
Geo Prasada Amriel, Brian Pradipta Anjasmara, Rafdi Luthfan, Andiantina Maharani, Lia Syafaatul, Vonny Pricelia, Silmi Mawaddah, Ayu Amaliyah, Rizka Fadila, Rr. Pradyta Larashati dan seorang fastor yang biasa kami panggil mas Izul (maaf aku lupa nama panjangnya :p )

Kurang lebih selama dua bulan, kelompok kami bekerja bersama, berkumpul, berbagi cerita, tertawa, karaoke, bercanda dan banyak hal lainnya. Dan ternyata, kebersamaan kami menjadi lebih dari sekedar kelompok ospek. Semakin lama, mereka menjadi lebih dari sekedar teman. Waktu yang kami miliki terasa berharga dan sulit untuk dilupakan. Raymond Cattell adalah kami dan tetap kami ,meskipun rasanya terdengar egois.
Sebelum Student Day hingga sebelum Psycho Camp, kami masih melakukan semua kegiatan bersama-sama. Mas Izul juga pernah bilang kalau nantinya kami harus jadi kelompok paling hebat di PC, kelompok yang paling kompak dan tidak pernah kalah. Perlahan, bayangan tentang PC mulai terbentuk di pikiranku, bayangan tentang bagaimana kelompok kami akan melewati empat hari yang ditunggu itu, dan bayangan tentang bagaimana rasanya melewati PC bersama mereka. Semua berjalan lancar, hingga PC tiba.

Kelompok kami dirubah. Semua kelompok diganti.
Aku harus beradaptasi lagi dengan orang-orang baru. Aku harus belajar memahami orang-orang dalam kelompok baruku. Dan aku harus melewati PC dengan orang-orang yang belum terlalu kukenal. Aku tidak lagi bersama Raymond Cattell. Ketika itu, aku hanya berpikir bahwa inilah yang harus kuterima. Aku harus mau menjalaninya.
Hari pertama PC, kelompok baruku sudah bisa membaur dan saling bekerjasama. Aku tidak pernah bertemu dengan teman-teman kelompok lama ku selama acara, kecuali ketika waktu istirahat yang notabene lebih sering kuhabiskan dengan tidur. Hari kedua PC, kelompok baruku sudah semakin kompak dan menyenangkan. Tapi masih saja ada yang ganjal dalam pikiranku.
Aku bertemu Laras ketika kami akan melakukan katarsis, aku mendengar ceritanya tentang bagaimana ketika ia sakit di tengah jalan, tiba-tiba Geo datang menghampirinya. Aku bercerita bagaimana setiap harinya aku selalu mengulang kata-kata "coba bisa kayak gini sama Cattell" di kepalaku. Entah kenapa, membicarakan hal itu bersama Laras membuat air mataku memaksa untuk keluar. Kehilangan waktu-waktu berharga di PC bersama Cattell semakin terasa.
Aku iri dengan mereka. Kelompok Cattell yang baru. Aku iri ketika melihat mereka tertawa bersama, berbagi cerita dan bercanda bersama mas Izul. Aku ingin mereka adalah kami. Kami yang selalu tertawa bersama-sama ketika berkumpul, kami yang sering menertawakan mas Izul, kami yang sering mengolok-olok mas Izul dan kami yang tidak pernah bisa diam ketika sedang berkumpul.
Hari ketiga, tiba-tiba kami disuruh kembali lagi pada kelompok awal kami. Rasanya seperti kembali ke tempat dimana seharusnya aku berada. Aku bertemu mereka lagi, orang-orang yang jarang sekali kutemui selama PC. Melihat mereka satu persatu, rasanya ingin sekali mengulang PC ke hari pertama dan melewati semua acaranya bersama mereka. Aku merindukan kebersamaan kami. Tapi hari ketiga adalah saat dimana kami harus pulang ke Surabaya. Waktu yang kami lewati bersama sangat sedikit dibandingkan PC dua hari sebelumnya. Tapi aku tetap bersyukur masih bisa kembali dengan mereka. Kami masih memiliki tawa itu.

Raymond Cattell bukan hanya sekedar kelompok. Kuharap kami bisa terus menjaga hubungan ini sampai seterusnya. Terutama mas Izul, meskipun dia paling menyebalkan, tapi menurutku dia adalah fastor terbaik yang kami miliki. Karena dia juga kami bisa jadi seperti sekarang. Sialnya, dia berhasil membuatku iri dengan kelompok barunya *sigh* .Tapi, bagaimanapun juga, Cattell tidak akan ada gantinya, meskipun ada yang baru, Cattell tetap kami dan masih kami.

PC was great, but it would be greater if I spent with you guys, Cattell .