aku lelah harus terus menyelesaikan semuanya sendiri. ku kira dalam hidup ini aku bisa minta orang lain membantuku menemukan jawaban dari setiap pertanyaan yang harus ku selesaikan.
aku kehilangan kepercayaan bahkan pada diriku sendiri. saat aku tak lagi mampu menentukan pilihan, karena tak mau menerima konsekuensi.
boleh tidak, kalau aku memilih untuk diam?
tapi kata orang dunia ini berputar. kata orang waktu terus berjalan.
aku bukan siapa-siapa sehingga dunia harus berhenti dan waktu mau menunggu.
tapi,
aku sungguh mempertanyakan. boleh tidak, kalau aku memilih untuk diam?
setidaknya untuk saat ini. membiarkan diriku punya ruang sendiri.
membiarkan diriku perlahan memahami.
apa yang selama ini aku cari.
hal apa yang masih ku takuti.
boleh?
Sunday, October 5, 2014
Thursday, October 2, 2014
Eva's Point
How deep could a love affair get if you didn’t know the darkest recesses of your lover’s soul? That was the dilemma I’d faced with Gideon.
“That’s the problem, Gideon. I want to know who you are, the good and the bad, and you want to keep parts of yourself hidden from me. If you don’t open up, we’re going to lose each other down the road and I won’t be able to take it"
He pulled back, his face set in fierce lines. “We’ll never be over, Eva.” I looked at him, my heart aching like an open wound at how beautiful he was, how broken and in pain he was—pain I’d caused to some degree.
Subscribe to:
Posts (Atom)