Saturday, November 24, 2012

#sweetmoments

"kecantikanmu itu bagaikan minyak bumi yang, mentahnya aja mahal, apalagi jadinya, langka pula.."

Monday, November 19, 2012

hujan sore ini

sore ini hujan, tepat ketika langit sedang berwarna keunguan. hujan pertama yang baru benar-benar ku lihat, bukan hujan yang sudah beberapa kali turun di malam hari. rasanya damai melihat rintik air yang berjatuhan dari tangga lantai tiga. deras airnya berlatarbelakang langit sore yang terkesan muram, campuran abu-abu dan ungu. hujan ini membawa kembali potongan memori yang sudah bertahun tersimpan rapi.

ada pertanyaan yang singgah di pikiranku, "masihkah kamu ingat sore itu?"
saat tiba-tiba langit mengguyur jalanan kota ini dengan hujan deras yang bahkan tak memberi kesempatan pada gerimis untuk lebih dulu menyapa. saat kamu dan aku, tak punya pilihan lain selain berdiri di tempat itu. menunggu dan berharap hujan itu akan segera berhenti secepat ia datang. saat menit demi menit terasa begitu lama karena keheningan yang tak kunjung menguap di antara kita. saat orang-orang berdatangan untuk sama-sama berbagi ruang, mencari atap lindungan untuk berteduh dari hujan.

sore itu, sama seperti sore ini. hujan yang turun tak berbelaskasih pada gerimis. langit sore ini juga sama seperti langit sore itu, terlihat muram bercampur senja ungu. detik itu aku mengingatmu, yang sore itu berdiri diam di belakangku. ingatan hujan sore itu, menyisakan segaris senyuman di sore ini.

hujan, memori yang sering menjadi saksi. aku suka hujan. aku suka kamu.
aku suka kenangan hujan bersama kamu. 
ingatkah kamu, semua memori hujan kita?

Saturday, November 17, 2012

I really do

for heaven's sake, I do miss him.

di luar segala hal yang membuat keadaan semakin terasa rumit, aku merindukannya
dalam keadaan lelah dan tak tahu harus berjalan atau berhenti, aku merindukannya
saat bangun di pagi hari hingga harus kembali menjemput mimpi, aku merindukannya
sembari terlelap dan menjadi tokoh utama mimpiku, aku merindukannya
di tengah keramaian suara orang-orang di sekitarku, aku merindukannya
dalam riuhnya pikiran yang saling berkecamuk di kepalaku, aku merindukannya
dari peristiwa paling menyenangkan hingga paling menyebalkan, aku merindukannya
di antara pemikiran tentang masa lalu dan masa depan, aku merindukannya
dalam pertemuan singkat maupun pembicaraan panjang, aku merindukannya
di hadapannya, aku masih merindukannya